Judul: Iedul Fitri
Penceramah: Ustadz Jaya Wilakaya
Secara bahasa “iedul fitri” berarti kembali berbuka, artinya kembali berbuka setelah sebulan lamanya menjalani puasa. Arti yang lain, fitri berarti fitrah (seperti semula). Iedul fitri dimaknai sebagai seperti bayi yang baru lahir tidak punya dosa.
Doktrin Islam mengajarkan, "Kullu mauludin yuladu alal-fithrati” (setiap bayi, dilahirkan dalam keadaan bersih-suci: al-Hadis).
Janji Allah swt sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadist Rasul SAW : “Man shoma ramadhana imanan waihtisaban gufira lahu ma taqaddama min zanbihi” (H.R. Mutafaq ‘Alih); barang siapa berpuasa ramadhan didasari oleh keimanan dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang terdahulu.
Iedul Fitri yang biasa kita sambut dengan takbir, tahlil, tahmid, tasbih; kalimat-kalimat toyibah yang mengagungkan Allah, mengesakan Allah, bersyukur kepada Allah, mensucikan Allah; bukan harus disambut dengan pesta pora.
Makna dari berakhirnya Ramadhan adalah juga tanggung jawab untuk meraih kemenangan-kemenangan selanjutnya selama 11 bulan yang akan datang. Islam adalah agama yang tinggi yang hanya orang-orang yang tinggi yang dapat membuktikan bahwa Islam itu tinggi. Siapakah orang-orang yang tinggi, yaitu orang-orang yang beriman.
Ramadhan sebagai bulan Al-Quran, adalah sebuah dorongan agar umat Islam gemar membacanya. Ayat pertama Al-Quran berbunyi : "Iqra bismi Rabbi kal-ladhi khalaq .... “ [QS Al-‘Alaq]; bacalah dengan nama Tuhan-mu .... Adalah perintah membaca dari Allah kepada Rasulullah Muhammad yang umi (tidak bisa membaca), melalui malaikat Jibril. Hanya dengan membaca (dan gemar membaca) umat Islam dapat memahami ajaran Islam dan memahami ilmu pengetahuan untuk memajukan peradaban umat manusia.
Wallahu’alam.
Friday, September 2, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment